Friday, May 31, 2013

Kalau Mati Mau Bawa apa?


Pada Hakekatnya mausia diciptakan oleh Allah untuk menempuh beberapa alam yang telah ditentukan, Perjalanan panjang manusia diantaranya adalah alam ruh, rahim, dunia, kubur, kiamat, penghisaban, dan pembalasan. Saat ini kita baru sampai pada alam dunia. Alam dunia memiliki suasana kompetisi dimana kita berlomba- lomba untuk mencari kebaikan. Yah mirip seperti game, ibaratnya kita sedang mengumpulkan poin untuk menjadi pemenang. Dilihat dari asal usul penciptaan, saat dibuahi dalam rahim ibu memang kita sudah menjadi pemenang diantara beribu sel sperma. akan tetapi hal ini perlu dilanjutkan dengan segala perilaku di dunia. Bukankah yang mendominasi pikiran kita adalah kegiatan yang mendominasi hidup kita? maka diperlukan hidup yang seimbang. 

Apa yang membuat kita bisa bertahan dalam dunia yang kompetitornya luar biasa dahsyatnya dibarengi dengan was- was dari syetan? tentu saja kita butuh orang lain disamping kita sebagai kontrol sosial. Salah satu yang terpenting adalah sahabat dan guru spiritual. Jadi di alam dunia ini kita punya kewajiban dan kalau mau mendapatkan bonus berarti harus mengerjakan yang sunnah. banyak pilihan di dunia yang dapat mengecoh hati, mata dan fikiran. suatu hari seorang kyai berkata, "fokuslah kepada tujuanmu seperti saat kamu mendaki gunung" subhanallah. Ketika kita tertarik pada hal- hal yang menarik di kanan atau kiri saat perjalanan maka kita akan lama untuk mencapai tujuan, karena pasti kita akan berhenti dulu disitu, akan tetapi ketika kita berjalan lurus maka tujuan kita akan tercapai. sama seperti kewajiban dan sunnah, ini adalah jalan lurusnya ketika kita mendaki tajam nya sebuah kehidupan. 

Lalu apa kunci dari ingat tujuan? kuncinya adalah mengingat kematian. 
Perhatikan beberapa orang yang mengalami percepatan kedewasaan saat mereka ditinggalkan oleh keluarga tercinta. Mati merupakan salah satu yang mendominasi pikiran mereka. Lezatnya dunia terasa hambar ketika salah satu orang yang kita cintai meninggal. Mengingat kematian bisa mengontrol emosi dan nafsu. Barangsiapa yang mencintai pertemuan dengan Allah di Akhirat maka Allah pun senang bertemu dengannya. Sebuah kemulian untuk manusia ketika bisa bertemu dengan Allah SWT. Semoga ketika kita bertemu denganNya kelak, kita dapat mempersembahkan yang terbaik dari apa yang telah kita kerjakan. (envibil)

No comments:

Post a Comment