Dibalik pria yang hebat , ada wanita hebat dibelakangnya. Ya filosofi ini seakan menggambarkan betapa pun seorang lelaki (pemimpin ) hebat dan agung dihadapan prajuritnya . Tetap saja dibelakangnya terdapat perempuan luarbiasa yang mendampinginya . Kita lihat bagaimana para ulama , pemimpin sebuah negara , atau bahkan panglima perang yang tak terkalahkan sekalipun memiliki perempuan yang setiap detik, jam , malam , dan bahkan hari rela tersungkur bersujud untuk mendoakan para pejuang kecilnya. Karena Ia memiliki peran luarbiasa yang tak bisa di tanggungkan kepada lelaki. Karena dengan pendidikannya lah watak, karakter serta sifat akan terbentuk. Bukankah Ibu menjadi madrasah pertama bagi anaknya ?????
Lihat lah kisah menarik pada zaman Khalifah Umar Ibnul Khattab .
Pernah datang seorang lelaki kepada amirul mu’minin umar ibnul Khattab mengeluh akan kelakuan anaknnya . Ia berkata bahwa anaknya seringkali berkata kasar dan memukulnya . Sehingga Umar memanggil anaknya dan berkata “ Celakalah Engkau !! Tidakkah kau tau bahwa durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar yang mengundang murka Allah ? Bentak umar
“Tunggu wahai amirul mu’minin jangna tergesa-gesa dalam mengadaliku, Bukankah jika seorang ayah memiliki hak terhdap anaknya maka anaknya pun memiliki hak terhadap ayahnya . “Benar “ Kata umar
“ Lalu apa hak anak terhdap ayahnya tadi “ Lanjut anak itu
Umar berkata. “Ada 3 , Hendaknya ia memberikan ibu yang baik , lalu menamainya dengan nama yang baik dan yang ketiga hendaklah ia mengajarinya Al quran”
“Sianak berkata . Ketahuilah wahai amirul mu’minin ayahku tak pernah melakukan satupun dari ketiga tadi , Ia tidak memilih calon ibu yang baik bagiku; Ibuku adalah hamba sahaya yang jelek lagi hitam yang dibelinya dari pasar seharga dua dirham, lalu malamnya ia menggaulinya sehingga hamil mengandungku ! Setelah aku lahir pun aku diberi nama Ju’al (Sejenis kumbang yang selalu berkemul pada kotoran hewan ) . Dan Ia tidak pernah mengajriku Al quran.
“Pergi Sana !!! Engkaulah yang durhaka kepada anakmu sewaktu kecil dulu Pantas kalau ia durhaka pada mu sekarang . Bentak umar kepada ayahnya
Maka lihat lah betapa besar peran seorang ibu terhadap perilaku anaknya . Tidak kah kita melihat ini sebagai sesuatu yang perlu BESAR.
Pembaca , Mari kita perhatikan satu lagi hikayat mengenai seorang imamul Hadist yang pahalanya selalu mengalir setiap kita membaca hadist yang diriwayatkannya. Hadist yang menjadi rujukkan setiap ulama zaman sekarang bahkan dijadikan rujukkan no 1 karena keotentikkannya dan kehati-hatiannya dalam menyusun kalam seorang manusia yang mulia.
Ia bernama Muhammad bin Ismail atau sering dikenal dengan nama Albukhari . Sewaktu kecil sebelum beliau menjadi periwayat hadist seperti sekarang yang kita kenal. Ia seorang yang tidak bisa melihat (buta), Suatu ketika ia (bukhari kecil) datang ketempat khalaqah qurannya. Saat itu syekh nya sedang membacakan surat Qaf , lalu bertanya kepada muridnya . “ Siapa yang telah hafal?”
Seorang anak kecil mengacungkan tangan dan berkata “ Syekh saya telah hafal dalam jiwa saya “
Maka syekhnya berkata “ Kemarilah nak , Bacakan “
Saat dibacakan ternyata sesuai dengan apa yang dibacakan oleh syekhnya dari sifat dan makhraj hurufnya sama persis. Maka syeknya berkata “ Mulai besok kamu belajar hadist “
Setelah kejadian itu bukhari kecil pulang kerumahnya dengan perasaan gembira lalu bercerita kepada ibundanya tentang kejadian tadi.
Bukhari berkata “ Ummi Uriidul hadist ( aku ingin belajar hadist)
“Engkau memiliki keterbatasan Nak cukupkan dengan quran terlebih dahulu “
Maka dengan menangis Bukhari masuk kekamarnya ,
Ibundanya yang melihat itu langsung masuk kedalam mihrabnya dan berdoa “ YAALL Bashir (YA allah yang Maha menatap tajam sampai kedalam hati manusia ) yang tidak ada batas dalam kuasaMu. Kembalikanlah penglihatan anakku. Ibundanya berdoa sampai tertidur . Disisi lain bukhari didalam kamarnya sedang mengulang hafalannya sampai pada ayat 22 surat qaf
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
Artinya : Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.
Pada saat itu seketika Albukhari bisa melihat secara fisik dan sehingga bisa menyusun ShahiH bukhari .
Lihat lah , betapa besar pengaruh seorang Ibunda Imam AL bukhari .
Maka sungguh Engkau (IBU) pantaslah menjadi surga dan neraka Ku . Karena betapa pun hebat diri ini sungguh dihadapanmu aku bukanlah Apa-apa. KARENA DIA PEREMPUAN YANG HEBAT .
Sumber ( Kitab Fathul Barri )
( Ibunda Para Ulama)
Oleh : kadep SYIAR Asep R.
No comments:
Post a Comment