Sunday, April 28, 2013

Nyamukpun Jadi Contoh

"Sesungguhnya Allah tidak Malu untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk atau bahkan sesuatu yang lebh rendah dari padanya". (al baqarah ayat 26)

Segala sesuatu yan diciptakan oleh Allah pasti ada hikmahnya, sehingga kita harus jeli untuk menerjemahkan apa yang ada di bumi ini sebagai sebuah pengajaran dari Allah. 
"Lihatlah nyamuk, ketika ia kurus, maka gerakannya lincah, dan sulit untuk diburu, akan tetapi ketika nyamuk itu sudah kenyang menghisap darah, gerakannya melambat, sehingga mudah untuk diburu. Nyamuk yang gemuk tidak bisa menghindari kematian yang "belum waktunya". Begitu pula dengan manusia, di masa muda sikapnya gesit menyelesaikan beberapa masalah, akan tetapi ketika menginjak usia lanjut, maka tubuh mulai "gemuk" karena serakah dan mulai "besar". Tumbuhlah berbagai penyakit, sehingga sulit untuk beraktifitas. 

Tentu Allah sayang kepada manusia, sehingga memerintahkan manusia agar tidak berlebihan. imam ghozali pernah menuliskan dalam kitab minhajul abidin, bahwa kenyang adalah jalannya nafsu, sedangkan nafsu adalah jalannya setan.

Wednesday, April 24, 2013

Mau dimanja atau dimuliakan?

Saudaraku, pernahkah anda memikirkan kehebatan tebu yang bisa mengeluarkan air yang begitu manis? tapi entah kemanisan itu di injeksikan dari mana, atau kehebatan kulit jeruk yang bisa membungkus bulir- bulir berwarna orange yang segar? atau kehebatan kangguru yang bisa mengandung lagi, padahal masih ada janin sebelumnya di kantung mungil nya? jika anda pernah merenungkan hal itu, ketahuilah itu hanya secuil kehebatan Allah yang diberikan kepada mahluknya. lalu bagaimana dengan manusia? bukankah Allah menciptakan mahluknya tidaklah sia- sia? 

Masih ingat kan tentang kejadian Nabi Adam di Surga. Poin terpentingnya adalah, Penciptaan pertama dengan kenikmatan. Allah menciptakan manusia pertama lalu langsung dimasukkan ke dalam surga, berarti Allah sangat menyayangi manusia. Pada Hakikatnya Manusia diciptakan untuk beribadah pada Allah, akan tetapi Allah juga punya tujuan lain yaitu memuliakan atau memanjakan manusia. 

Hanya karena satu Dosa Nabi Adam dihukum oleh Allah untuk keluar dari surga. Pada Awalnya, apayang manusia inginkan, langsung "cling" datang, akan tetapi ketika di bumi apa yang terjadi? manusia harus menanam pepohonan untuk mendapatkan bahan makanan. dosanya tidak berhenti sampai disitu, sekarang manusia harus membeli dengan uang yang dicari lewat kerja keras, banting tulang. Sekarang ada istilah BP7.  maksudnya bapak pergi pagi pulang petang pendapatan pas pasan. bahkan apabila uang bulanan tidak mencukupi harus berhutang pada orang lain, semakin kurang lagi harus gali lubang tutup lubang. Nah ini lah gambaran mengenai dosa yang diperbuat manusia maka hidupnya akan dipersulit.

Beberapa Hari yang lalu teman saya ditimpa musibah, lalu ia mengatakan, "dosa apa yah saya ini?", dari situ tiba- tiba pikiran mumcul, ohya bahkan semua orang pun tahu bahwa dosa itu akan memberatkan kehidupan pelakunya. Bahkan sesuatu yang tidak masuk akal bisa terjadi kapan saja, tergantung kehendak Allah. Mirip seperti seorang dosen tentu suka mahasiswa yang menaati peraturan di kampus apalagi bisa berprestasi, bisa jadi dosen akan terbuka ketika diajak berdiskusi ketika kita kita menghadapi kesulitan. jadi atauran di ibaratkan larangan sedangkan prestasi diibaratkan ibadah, lalu kemusahan berdiskusi adalah buah dari keduanya yaitu hidup kita langsung diatur oleh Yang Kuasa, timbulnya keajaiban yang tidak terduga. Jadi apabila menginginkan hidup tenang, kuncinya berhati- hati dari dosa.


share

Tuesday, April 23, 2013

Berkenalan dengan Ilmu Mantek

Ilmu Mantik menurut arti logat adalah bertutur benar. Ilmu ini menganai undang- undang berfikir, mencari dalil, menggerakan fikiran kepada jalan yang lurus, untuk menghindari fikiran- fikiran yang salah. ilmu ini lebih akrab disapa "Logika" dalam masyarakat. Tujuan dari ilmu mantiq adalah untuk membahas hal ihwal tentang sesuatu persoalan dengan syarat- syarat. Ilmu Mantiq ini membuat para ulama membedah hijab (masalh- masalah yang sulit dan tidak bertemu akal), dengan kata lain mantek bisa dibilang ilmu tentang kepekaan hati. 

Tidak hanya ilmu mantek, ilmu lain seperti nahwu dan shorof juga melatih akal manusia, salah satunya adalah menimbulkan sikap kritis pembaca dengan "terkib" yang tersirat di dalam kitab. Manfaat lain yang dapat diambil dari belajar ilmu mantek adalah memperkaya kosa kata, karena banyak kosa kata yang berhubungan dengan ilmu ini yang dipakai dalam kajian ilmu lain, terutama ilmu fiqih. Berikut ini adalah ringkasan bahsan dari kitab Mantik, salah satunya Sulamun munawarok.

Ilmu Mantik dibagi kedalam 3 bahasan yaitu Pendahuluan, Qodoya (Rangkuman Kalam), Qiyas (dua qodiyah atau lebih yang tersusun secara otomatis yang dapat menimbulkan kesimpulan).

A. Pendahuluan: 
   1. Jawazil Istigholi bihi (menerangkan hukum mengkaji mantek)
   2. Fi Anwa'ilmi Al Haditsi (menerangkan macam- macam ilmu)
   3. Fi Mubahitsil Al Fa'adhi Imani (menerangkan macam- macam bentuk lafadz)
   4. Fi Nisbati Al Fadhi lima'ni (menerangkan lafadz dan ma'nanya)
   5. Fi Bayani kulli wa kuliyyahi wa jaz'iyahi (Menenrangkan bentuk- bentuk dan Jenis- jenis)
   6. fi Ma'rifati (menragkan definisi)

B. Qodoya
     1. Fi Tanaqudh (perbedaan 2 qodiyah)
    2. Fi Aks wal Mustawi (mengembalikan 2 jus qodiyah terhadap kebenaran kaf dan kam nya tidak berubah)

C. Qiyas
     1. Fi Asykali (berkumpulnya 2 qodiyah dari qiyas)
     2. Fi Qiyasi Istisna'i (qiyas yang menerangkan qodiyah2 yang mengandung syarat)
     3. Fi Wahiqi Qiyasi (menerangkan susunan dalam qiyas)

Untuk keterangan lebih lanjut bisa diperoleh dari syarah kitab Sulamun munawarok.
Selamat Belajar.


Sunday, April 14, 2013

Belajar Perubahan dari Mu'rob Alfiyah

Di dalam kehidupan tentu pola pikir manusia akan terus berkembang seiring dengan jalannya waktu, Fase yang dilalui oleh seorang muslim tentu berbeda- beda, yang perlu diperhatikan adalah berhati- hati dari dosa agar kita senantiasa dilindungi olehNya. Kita dalap mengambil pelajaran dari mu;rob dalam Alfiyah. Mu'robnya dibagi menjadi dua yaitu bil huruf dan bil harokat. jika lewat harakat, maka hasilnya akan terlihat jelas, akan tetapi jika lewat huruh maka hasilnya tidak terlihat. sama seperti manusia, ketika ingin berubah lewat usaha dan kerja keras maka itu dianalogikan dengan mu'rob bil harokat sedangkan manusia yang ingin berubah dengan wiridan maka hal itu dianalogikan dengan bil huruf. tidak terlihat, tapi terasa hi hati.